Article Detail

Pendampingan PjBL kelas 9 di Hari ke 8

Pada hari Kamis, 2 September 2021 agenda pendampingan PjBL Kelas 9 bersama guru. Pada pukul 11.31 WIB dan diikuti oleh 90 siswa kelas 9. Pendampingan kali ini dikhususkan untuk penjelasan dan pembinaan mata pelajaran Agama dan PKN. Doa Pembuka diawali oleh Deus dari 9B, dan dibuka oleh Pak Agus dengan salam pembuka serta saling menyapa. Kegiatan ini dipandu oleh Pak Albert dan Pak Agus.

Pak Agus kembali menjelaskan maksud dari driving question yang diberikan, yakni siswa kelas 9 diminta untuk menjelaskan kondisi Pandemi covid-19 dengan penerapan nilai nilai Pancasila yang dipertanyakan keberadaannya kian meredup. Dalam sesi pembinaan PPKn ini, Pak Agus menekankan siswa kelas 9 untuk lebih merenungi kehidupan mereka sehari-hari akan penerapan Pancasila tersebut dalam kesehariannya. Maka dari itu, driving question yang diberikan, memiliki jawaban yang sesuai dengan keadaan sekarang.  Dilanjut dengan produk PKn dalam berupa podcast, sehingga refleksi atau jawaban driving question ini nantinya akan dilebur bersama mata pelajaran lain yang memiliki topik sama, yakni "Perubahan Pola Hidup New Normal". Setelah PKN dijelaskan secara rinci oleh Pak Agus, kemudian penjelasan mengenai mata pelajaran agama dimulai. Driving Question Agama cukup mudah, dikarenakan pertanyaan tersebut mempertanyakan siswa kelas 9 dalam hidup beriman yang materinya sudah dijelaskan di tiap jam Agama. Pak Albert tidak berpanjang lebar dan meringkas kesimpulan bahwa tugas agama hanya berupa refleksi kalian sehari-hari dan cantumkan satu motto bermakna dengan produk poster.

Setelah semua penjelasan berakhir, dilanjutkan dengan kegiatan monitoring pada tiap kelompok kelas 9A, 9B dan 9C. Sesi tanya jawab dan pemberitauan progress serta kendala yang dialami tiap kelompok di sampaikan pada pendampingan PjBL kali ini.

Pada sesi ini ada salah satu anggota kelompok yang berani mengatakan bahwa koordinator kelompok nya belum bertanggungjawab sepenuhnya. Selain itu, tentu banyak koordinator kelompok yang juga menyampaikan kendala serta hambatan berasal dari anggota anggota kelompok mereka. "Hal ini perlu ditindak lanjuti dan dilaporkan kepada wali kelas masing-masing!" ucap Pak Albert

Pak Albert menegaskan bahwa kegiatan PjBL ini adalah kerja sama bukan sama-sama kerja, dua hal tersebut memiliki makna yang sangat berbeda. Jika sama-sama kerja adalah tiap anggota hanya sibuk dengan tugas mereka masing-masing. Berbeda dengan kerja sama yang memiliki makna berbeda, yakni saling berembuk, berdiskusi, bekerja satu tujuan dan satu hati dalam kepentingan bersama.

Banyak keluhan dan solusi ditemukan, hingga tidak terasa jam sudah menunjukan pukul 12.30 siang hari, kegiatan PjBL ditutup dengan doa.  

Yayasan Tarakanita menumbuh kembangkan perilaku kolaboratif kepada siswa SMP mereka dengan tugas PjBL ini yang mampu menciptakan kerja sama walau sedang dalam masa Pandemi covid-19. Yoanes De Britto Anthony Aksama 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment