Article Detail

Mengenal Karakter Manusia

Allah Bapa menciptakan manusia dengan segala keunikkannya, namun selalu secitra denganNYA. Keunikan atau perbedaan ini pasti memiliki tujuan yang baik, untuk saling melengkapi dan memperkaya. Sebagai pendidik, guru perlu memahami setiap karakter umum peserta didiknya agar mampu memberikan kesempatan bertumbuh dan berkembang dan pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya. Bukan hanya guru di sekolah, tetapi orangtua sebagai guru pertama di sekolah utama, juga perlu memahami karakter anak yang bisa jadi karakter tersebut mirip dengan orangtua. Dikutip dari Jurnal "Mengenal Empat Kepribadian Anak" (https://journal.unindra.ac.id/index.php/batasa/article/download/1352/1076) dan berbagai sumber, berikut ini adalah macam-macam karakter manusia. 

1. Sanguin,anak Sanguin senang bicara, memiliki banyak ide, mudah mencairkan suasana, cepat tanggap, dan kekinian. Karena senang bicara, itu artinya ia pun dapat dengan mudah mengungkapkan perasaannya. Hidup mereka sangat berwarna, populer, hidupnya menyenangkan namun sangat labil. Orang sanguin juga mudah bergaul, humoris, sangat suka bicara, mudah memaafkan, senang diajak untuk berkumpul-kumpul. Sanguin juga mudah bosan, jadi sanguin tidak bisa mengerjakan segala sesuatu selama berjam-jam. Sanguin juga bukan tipe orang yang pendendam.
2. Plegmatis,anak Plegmatis ciri-ciri tenang, pendengar yang baik, konsisten, rendah hati, damai, dan menghindari konflik. Namun, anak dengan tipe ini juga bisa bersikap acuh tak acuh dengan lingkungannya dan sering menunda pekerjaan. Ketenangan hidup menurut mereka adalah nomor satu, tidak suka mencari ribut dengan orang lain. Hanya ingin kedamaian, sering menjadi penengah, sabar juga tenang, dan jarang mengeluarkan emosi kalau memang tidak perlu.
3. Koleris, anak Koleris pada umumnya berani bicara dan mengungkapkan apa isi hatinya, dominan, kaku, praktis, dan efisien. Namun, dibalik sifatnya itu, anak koleris mudah marah apabila keinginannya tak terpenuhi dan mudah tersinggung. Karena sifat dominannya, membuat ia tak mau mendengarkan orang lain. Mereka adalah orang-orang serius, lebih berorientasi terhadap pekerjaan dan masa depan. Mereka seringkali suka mengatur walaupun berniat baik namun cenderung menjadi bossySeorang koleris biasanya bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Mereka sangat aktif pada banyak kegiatan dan orientasinya mencari uang.
4. Melankolis.anak Melankolis biasanya sangat berhati-hati, detail, analitis, berpikir logis, dan objektif. Anak ini cenderung diam namun ia adalah orang yang senang melihat data atau observer yang baik. Orangnya biasanya tekun, tapi kadang g kala dia orangnya perasa dan agak kakuUmumnya merupakan orang tertutup, kurang percaya diri, hanya nyaman dengan orang yang sudah dikenalnya. Membutuhkan banyak motivasi, menyukai fakta-fakta, dan sangat memikirkan matang-matang apa yang ingin diucapkannya.

Di sekolah, type Sanguin sangat cocok dijadikan ketua kelompok, selain memiliki banyak ide, kepopulerannya akan membantunya untuk dapat diikuti oleh anggota kelompok. Perlu memberikan saran dan evaluasi positif kepada type Sanguin supaya tidak menjadi pribadi yang superior. Sedangkan type Plegmatis, dapat diberikan kesempatan berkembang dengan memberinya tugas belajar membuat sebuah karya yang membutuhkan fokus dan ketelitian tingkat tinggi, karena lebih menyukai belajar sendiri, Plegmatis perlu diberikan kesempatan berkolaborasi dengan Plegmatis yang lain untuk membuatnya semakin berkembang dalam memahami dan menghadapi konflik. Sementara type Koleris kurang sesuai diberi kesempatan memimpin, tetapi perlu didampingi terlebih dahulu untuk dapat menjadi pengikut yang baik, belajar menghargai dan mendengarkan orang lain, supaya kemudian dengan sifat dominannya yang bossy dan senang tampil akan membuatnya menjadi seorang pemimpin yang lebih rendah hati. Dan type Melankolis, dapat dikolaborasikan dengan type Sanguin untuk dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya, dengan bantuin Sanguin yang memilki banyak ide dan cepat tanggap, Melankolis akan mengembangkan cara berpikir analitis,logis, dan obyektifnya dengan motivasi dari Sanguin yang senang bicara dan kekinian. 

Keunikan karakter peserta didik seringkali menjadi hambatan bagi pendidik yang belum mau belajar memahami kekayaan sumber belajarnya ini, keunikan peserta didik mestinya menjadi media belajar pendidik untuk menambah perbendaharaannya dalam mendidik dan mendampingi tumbuh kembang anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Kebiasaan membandingkan peserta didik satu dengan yang lain tidak akan membuat peserta didik menjadi lebih baik, dalam komunitas belajarnya, justru  perbedaan ini akan melengkapi dan membantunya belajar hal lain selain yang dimilikinya. Tugas orangtua dan pendidik adalah memahami perbedaan ini dan menerimanya sebagai lahan yang perlu digarap untuk menghasilkan buah. 

Sumber : https://rri.co.id/kesehatan/780355/empat-karakter-manusia-menurut-psikologi, https://journal.unindra.ac.id/index.php/batasa/article/download/1352/1076 

 


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment