Article Detail

Pendampingan PjBL kelas 7, Selasa 7 September 2021

Pendampingan PjBL kelas 7, Selasa, 7 September 2021

Kegiatan pendampingan PjBL kelas 7 dimulai dengan presensi siswa pada pukul 07.30 WIB. Untuk kelas 7C, presensi dilakukan dengan cara menyebutkan nama setiap siswa dan nomor urutnya secara bergiliran. Ada beberapa siswa yang belum bargabung zoom dengan beberapa alasan, ada yang sakit, kendala jaringan internet, maupun yang belum dapat dihubungi. Kegiatan pendampingan PjBL hari ini diawali dengan doa yang dipimpin oleh Lintang. 

Selanjutnya Mam Vero menjelaskan bahwa kerja sama dalam kelompok itu sangat penting. Semua anggota kelompok harus berpartisipasi. Dimana penilaian ada yang secara pribadi maupun penilaian kelompok. 

Kegiatan ini sangat berguna untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi nantinya, maka diperlukan keterampilan untuk mencari informasi disertai alasan yang mendukung, sehingga dapat dikomunikasikan atau dipresentasikan dengan baik. Apabila ada kesulitan agar segera disampaikan kepada guru bidang studi atau wali kelas. 

Jadi setiap pribadi harus berani menyampaikan pendapat juga bersedia untuk dikritik atau menerima masukan dari orang lain, serta tidak boleh marah atau tersinggung. Kita harus berani untuk belajar berbicara di depan umum, karena diluar sekolah kita masih banyak sekolah-sekolah yang lain. Sehingga kita bisa menjadi siswa yang unggul dan tangguh. 

Kemudian Mam Vero membagi siswa kelas 7C dalam breakout room sesuai kelompok masing-masing. Setelah masuk dalam kelompoknya, anggota kelompok segera berdiskusi untuk membahas hal-hal yang masih perlu dibicarakan atau dicarikan solusinya. 

Mam Vero secara bergantian bergabung ke tiap-tiap kelompok untuk menanyakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi maupun hal-hal yang mau ditanyakan. Mam Vero meminta kami untuk memanfaatkan waktu berdiskusi ini untuk membahas semua hal yang berkaitan dengan proyek PjBL ini, terutama pembahasan driving question yang ada di proposal. 

Setelah kegiatan berdiskusi dalam kelompok selesai pada pukul 09.00, kami kembali bergabung di zoom kelas 7C. 

Mam Vero meminta setiap kelompok melaporkan hasil dari diskusi kelompok tersebut, yaitu apa yang dikerjakan, apa yang menjadi kendala, dan apa rencana berikutnya secara lisan. Setiap kelompok harus berani berbicara dan mengkomunikasikan hasil diskusinya serta berlatih untuk presentasi nanti tanggal 23 September beserta persiapan untuk menjawab pertanyaan. 

Latihan ini butuh proses, dimulai dari kelompok kecil, terus dilatih kemampuan berbicaranya, sehingga dapat ditingkatkan untuk berbicara di depan umum. Agar kedepannya kita dapat dipercaya orang untuk melakukan sesuatu yang besar. Apabila ada yang merasa kesulitan, dapat meminta tolong kepada temannya supaya mendapat solusi, agar kedepannya bisa diperbaiki. 

Beberapa kelompok mengemukakan kesulitan yang dihadapi diantaranya tentang tema poster, ada juga kelompok yang anggotanya kurang aktif berpartisipasi karena bersikap pasif. 

Mam Vero meminta saat pendampingan PjBL besok, setiap kelompok bisa lebih aktif mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya, dengan berbicara selama 2 menit untuk setiap kelompok. Hal ini untuk melatih kemampuan berbicara di depan umum. Kemudian anak-anak dipersilahkan beristirahat selama 30 menit.

Pukul 10.00 WIB kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan PjBL mapel PJOK oleh Pak Ary. Tujuan Pak Ary memaparkan materi PJOK ini agar siswa tidak kesulitan dan dapat menjawab driving question dengan baik. 

Kegiatan pendampingan ini diawali dengan doa oleh Raya dari kelas 7B. Setelah itu Pak Ary menjelaskan untuk dapat menjawab driving question mapel PJOK dengan baik, harus membaca terlebih dahulu materinya baik di PPT maupun di proposal. 

Pak Ary menanyakan jenis makanan yang dipilih setiap kelompok untuk diawetkan maupun teknik pengawetannya. Kemudian setiap kelompok secara berurutan memaparkan jenis makanan maupun tekniknya. Pak Ary mengharapkan siswa dapat memanfaatkan buah yang tidak umum digunakan, misalkan membuat keripik dari kulit semangka. 

Di masa pandemi ini dibutuhkan sayuran maupun buah yang dapat disimpan untuk jangka lama. Oleh karena itu diperlukan teknik pengawetan makanan yang sehat dan alami yang tidak membahayakan kesehatan. Misalnya pengawetan makanan yang tidak menggunakan bahan kimia. 

Ada 3 syarat makanan dikatakan sehat dan bergizi. Pertama makanan harus sehat, yaitu makanan empat sehat lima sempurna. Kedua adalah makanan yang bergizi, yaitu makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Ada 6 zat gizi yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Ketiga makanan juga tidak boleh mengandung kuman-kuman penyakit. 

Zat gizi diperlukan tubuh sebagai zat pembangun/pemelihara, sebagai sumber tenaga, dan juga sebagai zat pengatur. 

Buah yang kita gunakan dalam pengawetan ini banyak mengandung vitamin. Vitamin diperlukan tubuh dalam jumlah tertentu, tetapi tidak banyak. Walaupun tidak banyak, vitamin tetap harus ada dalam makanan kita sehari hari. 

Pak Ary memberi ide agar video presentasi PjBL dalam bentuk zoom meeting, dimana setiap anggota kelompok dapat berbicara seperti youtuber yang sering kita saksikan. 

Kegiatan pendampingan PjBL ini ditutup dengan doa oleh Eileen dari kelas 7C. Jolin Tiffany 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment