Article Detail

Festival Arek Suroboyo Tingkat SMP

Pertumbuhan kreasi dan bakat ketrampilan para generasi muda Indonesia, khususnya para pelajar, berjalan seiring dengan perkembangan zaman, seperti perkembangan di bidang teknologi, informasi dan pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas generasi muda yang memiliki daya potensial secara positif dan mengikuti berbagai ajang kompetisi internasional maupun nasional dalam meraih prestasi yang optimal. Kemampuan potensial generasi muda ini merupakan salah satu sumber daya manusia yang patut dikontrol dan diarahkan, agar tidak terbawa pengaruh – pengaruh budaya yang merugikan. Berbagai bentuk upaya pemerintah dalam mengantisipasi hal tersebut, sudah diwujudkan dalam bentuk sosialisai, pengawasan dari pihak sekolah, ajang kompetisi, pergelaran kesenian dan pameran. Pemerintah daerah Surabaya telah mendukung upaya pemerintah dengan menggelar “Festival Arek Suroboyo tingkat SMP”, pada tanggal 17 – 19 Februari 2023 di Main Atrium, Grand City Mall Surabaya, dengan berbagai lomba dan hadiah menarik.

Festival ini telah menarik perhatian berbagai pihak sekolah, baik negri maupun swasta, dimana telah diikuti 54 sekolah setingkat SMP. Berbagai lomba telah diselenggarakan oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA SWASTA KOTA SURABAYA, antara lain: tari kreasi tradisional, modern dance, hadrah, story telling, paduan suara, E-Sport dan Band. Untuk mengikuti perlombaan tersebut, para pihak sekolah harus memilih dan mempersiapkan para peserta (pelajar), yang memiliki kemampuan sesuai dengan bidang lomba yang akan diikuti. Selain itu, para peserta lomba wajib mengikuti technical meeting untuk semua lomba agar mengetahui aturan perlombaan. Pada tanggal 6 Februari 2023, para peserta mengambil nomor urut, sesuai perlombaan yang diikuti, di SMA Dr. Soetomo, mulai dari jam 10.00 WIB – sampai dengan selesai. Dalam kesempatan ini SMP Santo Yosef mengambil kesempatan baik dengan mengikuti lomba story telling, yang diwakilkan oleh salah satu siswi SMP bernama Gracia Rigel Belladona dari kelas 9A. Berbagai persiapan pun dilakukan, dimulai dari pemilihan cerita, perlengkapan dan cek lokasi. Judul cerita story telling yang diambil adalah BABA YAGA, yaitu sebuah cerita yang sangat terkenal berasal dari negara Rusia. Waktu pelaksanaan untuk Story Telling dibatasi selama 7 menit.

Pada saat pelaksanaan, Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Surabaya dan Sidoarjo, Bapak Lutfi Isa Anshori membuka festival ini secara resmi, dan diharapkan dapat  dilaksanakan setiap tahun secara rutin untuk mengeksplore prestasi dan potensi yang dimiliki masing – masing sekolah. Selain itu, kesempatan ini bisa menjadi motivator yang potensial bagi para sekolah untuk menggali potensi – potensi para pelajar dari generasi ke generasi. Suasana festival sangat meriah dan ramai dikunjungi oleh berbagai kalangan serta menjadi ajang menarik perhatian bagi generasi muda lainnya untuk mengikuti festival di kesempatan lain. Didalam perlombaan festival diwarnai dengan atraksi dan kemampuan yang memukau dari para peserta, untuk menunjukkan kemampuan yang terbaik dan membawa nama sekolah. Para juri secara teliti dan cermat untuk melihat dan menilai kemampuan para peserta lomba, sesuai dengan ketentuan perlombaan yang telah dijelaskan dalam sesi technical meeting, salah satunnya saat lomba story telling. Perlombaan story telling merupakan salah satu lomba, yang dituntut kemampuan untuk membawa sebuah cerita dalam bahasa inggris dengan benar, mulai dari pengucapan, gramatika dan kelancaran sesuai dengan isi cerita. Selain itu, para peserta story telling juga harus mampu mengekspresikan karakter masing – masing tokoh cerita, baik itu suara dan tingkah laku sesuai dengan situasi cerita. Lomba story telling ini dikuti oleh 21 peserta dengan berbagai cerita, mulai dari cerita nasional dan internasional. 

Setelah berbagai perlombaan telah selesai dilaksanakan, dilanjutkan dengan sesi pengunguman  di tanggal 19 Februari 2023, bertempat di Grand City Mall pada jam 18.30 WIB. Suasana hari itu sungguh ramai, mulai dari pihak pemerintah daerah, sekolah, pelajar, orang tua dan pengunjung, turut menyaksikan sesi pengunguman, yang diselingi dengan beberapa performance dari para pelajar, seperti lagu dan band musik. Setelah itu, tibalah pengunguman yang dinantikan, dimana di dalam lomba story telling, SMP Santo Yosef berada di urutan pertama, diikuti SMPN 6 di posisi kedua dan SMP Gloria 1 di posisi ketiga. Hal ini dapat disimpulkan, bahwa keberhasilan yang diraih merupakan bentuk kerjasama yang solid antara pihak sekolah dan keluarga, dimana terjalinnya komunikasi dan saling mendukung. Gracia

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment