Article Detail

Pendidikan Karakter Melalui Pengelolaan Sampah

Salam Go Green!!! Gerakan dunia untuk kembali mencintai lingkungan ini mendapat sambutan positif dari peserta didik di SMP Santo Yosef Surabaya. Gerakan cinta lingkungan ini kembali di-launching di sekolah ini. Diawali dengan pemilahan sampah kering dan basah, masing-masing kelas berlomba-lomba mengumpulkan sampah kering untuk dikelola bersama dalam kelas tersebut.

Sampah-sampah tersebut dikelompokkan berdasarkan jenisnya, kemudian ditimbang. Harga per kilo bervariasi, tergantung dari jenis barang. Jumat, 8-2-2013 dilaksanakan penimbangan sampah kering yang sudah terkumpul. Untuk penimbangan pertama ini terkumpul uang sebesar Rp. 241.000, “Ini belum ada separuh dari total 13 kelas”, demikian kata salah satu pembina. Hasil penjualan tersebut adalah milik kelas masing-masing, hanya saja untuk penyimpanan dititipkan pada sekolah. Direncanakan setiap 2 minggu sekali pengepul sampah akan datang ke sekolah untuk mengambil sampah-sampah kering tersebut.

Di lain tempat, masih di lingkungan sekolah ini, terdapat 3 buah komposter. Komposter-komposter tersebut digunakan sebagai pengolah sampah basah, seperti sisa-sisa makanan menjadi pupuk kompos. Pelatihan pengolahan sampah basah ini dilakukan secara bertahap, dimulai dari kelas VIII. Para peserta didik diajak untuk berperilaku disiplin dalam gerakan cinta lingkungan ini. Artinya mereka juga harus mulai dengan membuang sampah sesuai dengan jenis sampahnya. 

Gerakan pengelolaan sampah ini merupakan implementasi Pendidikan Karakter Tarakanita, nilai yang keutamaan yang dibawa adalah Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (KPKC). Sementara itu kompetensi dasar yang diharapkan bagi peserta didik adalah: Memiliki kepedulian terhadap lingkungan kelas dan sekolah dengan memilah serta mengolah sampah menjadi produk yang bermanfaat.(Hary Krist.)
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment