Article Detail
Selai Kulit Buah Naga
1. Latar Belakang
Selai merupakan makanan berbentuk pasta yang diperoleh dari pemasakan bubur buah, gula dan dapat ditambahkan asam serta bahan pengental. Seiring dengan semakin meningkatnya lahan budidaya buah naga merah, tentunya produksi buah naga merah dari tahun ke tahun juga akan meningkat. Sampai saat ini buah naga merah hanya dijual dan dikonsumsi dalam bentuk buah segar. Buah Naga selain bentuk buahnya yang cukup unik dan mempunyai rasa manis dan menyegarkan, Buah Naga juga sarat akan manfaat. Banyak orang yang percaya bahwa buah naga dapat di gunakan untuk menurunkan kolestrol dan penyeimbang gula darah. Buah naga merah mengandung beberapa mineral seperti kalsium, phosfor, dan besi. Buah naga merah juga dapat diolah menjadi produk olahan pangan. bahkan kulit buah naga merah yang beratnya sekitar 30–35% dari berat buah dengan warnanya yang merah dapat juga dijadikan produk pangan, contohnya selai, karena kulit buah naga merah mengandung pektin cukup tinggi 20,10 % . Keunggulan buah naga merah untuk dapat diolah menjadi selai, selain karena kulitnya banyak mengandung pektin, buah naga merah juga mengandung zat bioaktif yang bermanfaat bagi tubuh diantaranya antioksidan yaitu asam askorbat, betakaroten, anthosianin, dan serat pangan dalam bentuk pektin.
2. Tema
Dalam kegiatan PJBL ini, kelompok kami mengambil tema “Pemanfaatan limbah/kulit buah naga menjadi selai”
3. Tujuan
a. Tujuan PJBL
1. Membangun budaya belajar kolaboratif-holistik yang membantu peserta didik semakin berkembang secara lebih luas (mengarahkan berpikir holistic/global/menyeluruh) 2. Memfasilitasi model pembelajaran student center dengan menekankan pada ketercapaian kompetensi secara utuh
3. Menyediakan ruang pembelajaran karakter: competence, conviction, dan creativity 4. Membangun budaya literasi ilmiah peserta didik sehingga mampu mengelola berbagai sumber belajar secara benar dan bertanggung jawab
b. Tujuan membuat selai dari kulit buah naga
Maksud proyek ini adalah untuk mengurangi limbah pada kulit buah naga yang biasanya setelah dikupas kulitnya dan langsung dibuang. Oleh karena itu kami mengolah kembali kulit nya untuk dijadikan selai dan kami berharap selai yang kami buat dapat diminati oleh masyarakat dengan cita rasa yang unik.Salah satu tujuan PJBL ini adalah menciptakan inovasi baru karena biasanya terdapat selai nanas, kacang, stroberi, dll. Selain itu, dalam proses pembuatan selai kita bisa belajar untuk mengolah nya selain dibuat jus, agar-agar, pudding, cake, dll. Dan bertujuan untuk mendiversifikasi olahan buah naga merah dan kulitnya menjadi produk siap konsumsi yaitu marmalade yang memiliki daya tahan lebih lama dengan kandungan gula, serat pangan, dan kandungan gizi yang cukup serta warna yang menarik tanpa penambahan zat warna sintetis.
4. Bentuk Kegiatan
Pada tahun 2021, SMP Santo Yosef melakukan kegiatan progam kerja kewirausahaan. Progam kerja ini berupa pelatihan membuat selai dari buah dan sayur. Kegiatan Kewirausahaan Pembuatan selai buah ini diharapkan dapat mendorong peningkatan ekonomi keluarga, ekonomi kreatif dan yang berbasis keunggulan lokal.
1. Sosialisasi PJBL
2. Pembuatan proposal
3. Pembagian tugas
4. Pembuatan selai
5. Pembuatan video promosi / iklan
6. Pembuatan media promosi : poster , flayer dan jinggle
7. Estimasi anggaran dan laporan hasil
5. Resep
Langkah memasak :
- Siapkan alat dan bahan lalu ambil 2 buah naga merah segar dan cuci bersih dengan air mengalir.
- Pisahkan kulit buah dengan dagingnya dan bersihkan sisik-sisik yang ada pada kulit buah naga. Potong kulit buah naga kecil-kecil dan masukkan kulit buah naga kedalam wadah blender. Masukkan 140ml air kedalam wadah blender. Kemudian blender kulit buah naga hingga halus.
- Siapkan kompor dan panci. Masukkan kulit buah naga yang sudah di blender ke dalam panci. Lalu, masukkan 30 gram gula pasir, panaskan dengan api kecil dan aduk hingga mengental. Roreksi rasa jika kurang tambahkan gula.
3
- Jika sudah mengental, masukkan selai kedalam wadah. Dinginkan selai dan tutup wadah selai. Selai kulit buah naga siap dikonsumsi.
6. Pembagian Tugas
Dalam pembuatan selai kulit buah naga, kami telah membagi tugas sesuai dengan kemampuan masing-masing agar tidak terjadi kesalahpahaman saat bekerja dan pekerjaan juga dapat selesai. Berikut pembagian-pembagian tugas kelompok kami:
- Membuat proposal
a.) Maria Ratri Febrina
b.) Michael Gavrila
- Menyusun anggaran
a.) Valentina Maureen
- Mengedit video ( pembuatan selai dan pembuatan iklan / jingle )
a.) Susana Hera Damayanti
- Memasak dan pengumpulan foto produk
a.) Gregorius Aprianto Putra
b.) Kevin Tero Leonard
• Catatan untuk pembuatan selai dalam memasak: (Perkenalan diri wajib, alat dan bahan dan cara membuat nya bisa diselang-seling atau dibagi dua).
- Pembuatan logo / nama produk
a.) Susana Hera Damayanti
b.) Maria Ratri Febrina
- Pembuatan poster , slogan dan flyer menggunakan aplikasi Canva
a.) Maria Ratri Febrina
b.) Valentina Maureen
- Mengajukan ide / usul dalam pembuatan poster
a.) Susana Hera Damayanti
b.) Gregorius Aprianto Putra
c.) Michael Gavrila
d.) Kevin Tero Leonard
Catatan : semua anak yang tertulis diatas wajib memberikan ide
- Pembuatan jingle :
a.) Maria Ratri Febrina
b.) Gregorius Aprianto Putra
4
c.) Valentina Maureen
d.) Kevin Tero Leonard
e.) Susana Hera Damayanti
f.) Michael Gavrila
Cheklis proses dalam kegiatan PJBL
7. Sarana
1. Alat yang digunakan:
- Handphone : untuk pembuatan poster, flyer, video proses pembuatan selai, dan juga untuk edit video
- Blender dan talenan : untuk menghaluskan dan memotong buah naga - Toples selai : untuk menyimpan selai yang sudah jadi - Panci dan kompor : untuk memasak selai buah naga - Sutil kayu atau centong plastik : untuk mengaduk selai kulit buah naga yang akan dimasak
8. Anggaran
Dimasa pandemi ini kami masih bingung untuk menjual produk tersebut karena belum terbiasa berjualan di toko online, tetapi seandainya jika produk yang kami buat dapat dijual dan meraih keuntungan serta pelanggan banyak yang minat kami senang sekali. Untuk itu, kami sudah membuat anggaran nya sebagai berikut:
Alat dan bahan:
5
- 2 buah naga segar Rp 21.500,00
- 30 gram gula pasir / 3 sdm Rp 1.000,00
- Kemasan selai Rp 5.000,00
Total biaya Rp 27.500,00 dibulatkan Rp 28.000,00
Estimasi biaya per toples/kemasan: 28.000/2 = 14.000/kemasan
Estimasi keuntungan/keuntungan yang diinginkan = 50% dari Rp 28.000,00 = Rp 14.000,00
Estimasi harga jual per kemasan = harga jual + keuntungan yang diinginkan = Rp 14.000 + Rp 7.000 = Rp 21.000
Refleksi setiap anggota kelompok :
1. Ratri : Ada beberapa anak yang masih malu-malu untuk aktif berpendapat di grup maupun saat zoom , sehingga saat mengerjakan tugas membuat jinggle kelompok kita telat. Dari tugas yang diberikan saat PJBL saya belajar banyak hal terutam jangan menunda-nunda tugas meskipun tenggat waktu yang diberikan cukup lama. Belajar untuk menjadi pemimpin / ketua dalam PJBL itu tidak mudah karena harus bisa disiplin , memberi teladan bagi anggota nya , memberi tugas sesuai kemampuan anggota , harus sabar menerima tanggapan negatif ( lama merespon chat dari grup ) , peduli terhadap
8
situasi ( misal : kalau ada teman kesulitan masuk zoom karena link nya beda dibantu share link yang baru , atau ada kendala lainnya bisa disampaikan ). Faktor pendukung dalam tugas PJBL adalah harus bisa memahami peran teman sesuai dengan kemampuan nya dan jangan memaksakan kehendak. Faktor penghambatnya adalah saya agak kesal karena saat saya chat digrup cuman dibaca saja dan slowrespon. Kepikiran terus karena tugas jinggle belum , ada sedikit kendala juga dan sudah lega karena selesai nya tugas jinggle dimalam itu juga.
2. Maureen : Ada beberapa kendala saat mengerjakan proyek PJBL salah satunya yaitu anggota yang sangat slow respon, tetapi dari PJBL ini saya belajar untuk tidak egois dan lebih menghargai pendapat anggota yang lain, seperti saat diskusi tentang poster/flyer, ada perbedaan pendapat antara saya dan anggota kelompok, namun saya berusaha untuk tidak egois dan menghargai pendapat yang diberikan oleh anggota kelompok. Setiap tugas yang telah dibagi oleh ketua , langsung saya kerjakan dengan tepat waktu.
3. Hera : Ada sedikit kendala, seperti ada anggota kelompok yang tidak bisa diajak kerjasama, juga ada anggota yang kalau di chat balasnya slow respon, saya juga ada sedikit kendala karena laptop saya error dan tidak bisa membantu mengerjakan poster. Dari PJBL ini saya belajar berkerja sama antar anggota-anggota yang ada, dan belajar untuk menghargai pendapat teman. Dan lebih bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas PJBL karena tugas dari guru mapel lain ada yang belum tuntas.
4. Michael : Peran teman saya dalam perkembangan saya adalah menagih tugas dan mengingatkan untuk mengumpulkan tugas saya. Faktor penghambat bagi saya adalah beberapa anggota yang slow respon saat bekerja sama, kurang aktif dan kurang peka terhadap teman yang kesulitan untuk mengerjakan tugas dan pengalaman yang saya dapat dalam kegiatan PJBL ini adalah saya dapat belajar tentang bisnis membuat selai untuk kedepanya. Faktor pendukung dalam memahami peran teman saya dalam perkembangan saya adalah teman saya yang rajin mengingatkan tugas saya.
5. Kevin : Dengan kegiatan PJBL ini saya dapat lebih bertanggung jawab pada tugas dan mengumpulkan pada waktu yang di tentukan. Juga berkat tugas PJBL ini tentang membuat selai bisa menjadi peluang usaha untuk kita membuat lebih banyak lagi bisnis di bidang selai. Peran teman saya dalam PJBL ini adalah kata semangat dari teman teman dalam mengerjakan tugas PJBL serta membantu dan menyemangati saya apabila ada kesalahan atau dalam mengerjakan tugas dan faktor penghambat nya adalah teman teman yang kurang merespon saat salah satu teman memberikan informasi atau menagih tugas yang sudah dibagi bersama.
9
6. Rian : Ada sedikit kendala dalam pjbl kali ini seperti kurang kerja sama, kurang komunikasi,dan terlambat mengumpulkan tugas termasuk saya, peran teman saya dalam tugas PJBL ini adalah mengingatkan dan menyemangati saya dalam mengerjakan tugas PJBL , hal yang saya dapat dalam pjbl kali ini adalah saya belajar lebih menghormati yang lain seperti mengumpulkan tugas kelompok tepat waktu dan lebih aktif supaya menjalin pertemanan yang erat dan kita belajar untuk berbisnis dari berjualan selai buah naga.
Evaluasi
Kelompok kami dapat menyelesaikan tugas PJBL ini dengan cukup baik, hanya saja kurang sempurna karena anggota kelompok sedikit kurang interaksi karena malu untuk bertanya atau berpendapat saat digrup maupun dizoom. Kami berharap agar di PJBL selanjutnya kami dapat meningkatkan kerjasama dan komunikasi yang baik antar anggota serta adanya produk selai kami ini dapat membantu bangsa Indonesia terbebas dari pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan limbah kulit buah naga untuk dijadikan selai.
Penutup
Demikian proposal kegiatan pembuatan selai dari buah naga semoga dalam kegiatan ini dapat bermanfaat bagi keperluan masa depan kami, selai buatan kami dapat diterima oleh masyarakat serta banyak dikenal sampai ke mancanegara dan dapat menyajikan selai dengan rasa inovasi baru agar masyarakat tertarik untuk mencoba dan membeli selai kami.
-
there are no comments yet