Article Detail
Energi Terbarukan
Pada kehidupan sehari-hari, energi adalah kebutuhan sangat penting karena digunakan hampir semua aktivitas manusia yang sangat bergantung pada energi. Energi terbarukan terbilang murah dan merupakan alternatif bagi masyarakat dikarenakan ketersediaannya yang melimpah dan tidak dapat menghasilkan polusi, serta membuat masyarakat mandiri dalam mengupayakan energi. Sumber utama energi terbarukan salah satunya yaitu tenaga air, energi listrik, energi cahaya, dan sebagainya.
kutipan dari artikel internasional.kompas.com disebutkan:
”Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia selain sandang, pangan, dan papan. Dengan energi, manusia bisa memasak, berkendara, dan menerangi rumah. Energi juga merupakan ujung tombak berbagai sektor kehidupan manusia seperti untuk pertanian, pendidikan, kesehatan, transportasi, dan ekonomi”
( https://internasional.kompas.com/read/2021/10/06/072921170/energi-terbarukan-pengertian-contoh-manfaat-dan-kekurangannya?page=all )
Sumber energi di masa sekarang ini semakin dibutuhkan sehingga memerlukan energi terbarukan yang tidak habis agar tidak menjadi langka. Energi terbarukan sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia salah satunya yaitu sebagai kebutuhan pokok. Contohnya saja energi sinar matahari yang digunakan untuk berjemur di jam-jam tertentu agar tubuh mendapatkan vitamin D, apalagi di masa pandemi Covid-19 di Indonesia yang belum 100% hilang. Di masa pandemi ini pekerja dan pelajar Indonesia terpaksa harus melakukan WFH dan pembelajaran jarak jauh, maka energi listrik sangat dibutuhkan. Dengan teknologi seperti panel surya, kincir angin (PLTB), dan kincir air (PLTA) menjadi jalan alternatif yang memanfaatkan energi terbarukan untuk mendapatkan energi listrik daripada energi listrik dari batubara yang bisa saja ketersediannya akan habis suatu saat nanti.
Dalam materi energi di mata pelajaran IPA semakin banyak energi listrik dipakai, sumberdaya alam (batubara, minyak bumi) semakin habis, maka perlu solusi energi terbarukan dari sumber alam. Jika dihubungkan dengan mata pelajaran Matematika semakin banyak kebutuhan energi maka semakin banyak pengeluaran/biaya. Untuk mengetahui pengeluaran energi listrik dalam kehidupan sehari-hari yang di peroleh dengan menghitung energi yang terpakai perhari dan mengalikan jumlah alat x besar daya (watt) x waktu pemakaian (jam), agar hasilnya sesuai maka satuan watt pada listrik harus di ubah menjadi kWh (kilowatt per hour) dengan membagi penggunaan daya dengan 1.000. cara menghitung energi listrik yang terpakai dalam satu bulan, hasil pemakaian perhari dikalikan (x) dengan 30 hari.
Misalkan jumlah kWh pada awal bulan sebesar 623,735 dan kWh pada akhir bulan sebesar 623,445, maka hasil pengurangan dari dua kWh tersebut sebesar 290. Dimana rangkaian terdapat blok 3, blok 1 sebesar 40 Kwh, blok 2 40 kWh, dan blok 3 bisa di dapatkan dari 290-(20+40) yaitu sebesar 230 kWh. Diketahui biaya beban sebesar = Rp 38.000, jika biaya listrik pada blok 1 adalah Rp 11.000 dari 20 x Rp 550, sedangkan blok 2 sebesar Rp 39.000 dari 40 x Rp 975 dan blok 3 sebesar Rp 345.000 dari 230 x Rp 1500 maka total biaya listrik adalah Rp 395.000. Jika ditambah dengan pajak sebesar 6% maka di dapatkan pajak sebesar Rp 23.700 (6% x Rp 395.000). Jadi total seluruh biaya listrik yang meliputi biaya beban sebesar Rp 38.000 dan pajak sebesar 6% adalah Rp 418.700 yang didapatkan dari Rp 395.000+Rp 23.700. Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak kebutuhan energi, maka semakin besar biaya yang dikeluarkan. Maka ayo hemat energi dan menggantinya dengan sumber energi terbarukan. Natalia Angelina Ongko dan Maria Agata
-
there are no comments yet