Article Detail
Aksi Panggilan: Membangun Kesadaran dan Ketertarikan akan Hidup Membiara di SMP Santo Yosef Tarakanita Surabaya
Surabaya- SMP Santo
Yosef Surabaya kembali menggelar kegiatan aksi panggilan yang bertujuan untuk
menumbuhkan kesadaran dan ketertarikan siswa terhadap hidup membiara. Kegiatan ini diselenggarakan pada
hari Jumat, 7 Maret 2025. Aksi Panggilan ini diikuti oleh seluruh
siswa kelas 9 dan menghadirkan perwakilan dari Seminari serta Biara CB yang
berbagi pengalaman dan pemahaman tentang panggilan hidup religius. Pelaksanaan Aksi Panggilan dibagi
menjadi dua kelas, untuk siswa putra ada di Ruang Multimedia bersama Seminari
Marianum Probolinggo sedangkan Siswi Putri ada di Ruang Kertangkes bersama
Suster Carolus Borromeus Jemur Andayani Surabaya.
Dalam kegiatan ini, para siswa mendapat kesempatan untuk mendengarkan
langsung kisah panggilan dari para siswa Seminari, imam, dan suster yang telah memilih jalan hidup
membiara. Mereka berbagi pengalaman mengenai bagaimana mereka menemukan
panggilan hidupnya, tantangan yang dihadapi, serta sukacita dalam melayani
Tuhan dan sesama.
Salah satu siswa kelas 9, Mose
mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. “Saya merasa
terinspirasi mendengar cerita dari para Romo. Mereka memiliki dedikasi yang
luar biasa dan memberikan dampak positif bagi banyak orang. Kegiatan ini
membuat saya lebih memahami arti panggilan dan pentingnya mendengarkan suara
hati,” ujarnya.
Sementara itu, Guru BK
SMP Santo Yosef Surabaya, Monika
Agustina, menegaskan pentingnya kegiatan aksi panggilan ini dalam
membentuk karakter siswa. “Kami ingin memberikan wawasan yang luas kepada siswa
mengenai berbagai pilihan hidup, termasuk kehidupan membiara. Harapannya,
mereka dapat lebih terbuka dan mempertimbangkan panggilan ini sebagai bagian
dari rencana hidup mereka.”
Aksi panggilan ini menjadi agenda rutin yang diadakan oleh sekolah dalam
rangka menumbuhkan kesadaran akan nilai-nilai kehidupan religius serta
mendorong siswa untuk lebih mendalami iman mereka. Dengan adanya kegiatan
seperti ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang tergerak untuk
mempertimbangkan panggilan hidup sebagai imam, bruder, atau suster dalam
melayani Tuhan dan sesama.
-
there are no comments yet