Article Detail

Kampung Seribu Satu Malam

            Setelah dipersiapkan kurang lebih 3 bulan, Sabtu 9 April 2016 kami siswa kelas 8A melaksanakan Baksos ke Dupak dan Jambangan. Kegiatan ini sebagai implementasi dari pelajaran PKT( Pendidikan Karakter Tarakanita) yaitu Rencana, Aksi, dan Refleksi Atas Aksi Sosial Dalam Masyarakat dan Pengolahan dan Pemanfaatan Sampah. Kami melakukan baksos ini didampingi oleh guru wali kelas Ibu Yulia dan Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan Ibu Fitri, Guru pendamping Bp. Dwi Mursito, Mr. Franco, dan Miss Hermina (Mahasiswa PPL Unika Widya Mandala). Acara ini di ikuti oleh seluruh siswa 8A.

            Kami menuju Dupak tepatnya di bawah kolong jembatan, yang oleh warga yang tinggal disana dijuluki “Kampung Seribu Malam” karena sepanjang waktu dalam keadaan gelap oleh karena beratap dan berdinding beton jalan tol. Karenanya mereka semua harus sedikit merunduk dan tidak dapat berdiri tegak. Kami harus terlebih dahulu menaiki sebuah perahu kecil untuk tiba di lokasi. Setelah mendapatkan sambutan yang hangat dan ramah, kami mulai berbaur dan membuat lingkaran dengan bergandengan tangan dan berdoa, lalu menyanyi dan menari bersama warga setempat. Mereka sungguh sangat ceria walau dalam keadaan ekonomi yang sulit.

Kami juga membagikan bingkisan, pakaian layak pakai serta makanan yang semuanya dengan sukarela kami persiapkan bagi mereka. Sambil makan bersama kami berkenalan dan beramah tamah sampai suatu ketika saya tertarik untuk masuk ke sebuah ruangan yang ada dibawah kolong jembatan yang terlihat sangat bersih dan berbeda dengan tempat yang lain. Saya mencoba masuk,  betapa terkejutnya saya bahwa ternyata ruangan itu adalah sebuah ruang doa yang dilengkapi dengan gambar Salib. Kami juga diajak berkeliling sejenak untuk melihat keadaan di bawah kolong jembatan, disana kami bertemu dengan seorang nenek yang sangat penuh suka cita dalam hidupnya, begitu bersemangat menjalani hidup meskipun dalam keadaan yang sulit. Bersamanya kami menyanyi dan bergembira.

Saya sungguh bersyukur dapat mengikuti kegiatan Baksos ini, kami  jadi tahu  batapa pentingnya berbagi dan peduli. Saya yang kaadang  kurang bersyukur atas apa yang saya miliki, setelah ini saya lebih merasa bahwa saya masih lebih beruntung daripada orang lain disana. Masih banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Kini saatnya peduli dan berbagi. (Khalis /Isti)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment