Article Detail
Hari Pahlawan
Tanggal 10 November menjadi tanggal yang tidak dapat dilupakan oleh bangsa Indonesia, bahkan setiap anak yang baru mulai duduk di bangku sekolahpun sudah mengetahui bahwa tanggal tersebut harus diperingati sebagai hari Pahlawan. Maka menjadi agenda besar bangsa Indonesia dalam peringatannya. Setiap instansi pemerintah dan instansi pendidikan serentak memperingatinya.
Di Kota Surabaya, ibu walikota menghimbau untuk melaksanakan peringatan Hari Pahlawan iini dengan mengenakan kostum pahlawan bagi segenap warga di instansinya masing-masing. Maka menjadi pemandangan yang tidak biasa ketika menyaksikan setiap orang yang ditemui dalam perjalanan hari itu semua mengenakan kostum pahlawan. Setiap kostum menjadi implementasi dari keberagaman pahlawan kala itu.
Demikian juga dengan SMP Santo Yosef Surabaya, pada hari itu seluruh komunitas mengenakan kostum pejuang. Siswa kelas 7-9 dan juga seluruh guru dan karyawan harus mengenakannya selama sehari penuh, memberikan teladan bagi seluruh siswa. Dan sebagai apresiasi bagi seluruh komunitas, disiapkan hadiah bagi siswa dan guru untuk kostum favorit.
Seusai upacara, seluruh siswa, guru dan karyawan tetap tinggal di lapangan dan tetap tinggal dalam barisannya yang selama upacara seluruh siswa SD dan SMP dibariskan berdasarkan kostum. Setelah seluruh siswa SD kembali ke kelas masing-masing, seluruh siswa SMP pun harus melakukan parade kostum supaya dapat dipilih menjadi pemakai kostum favorit yang dipilih langsung oleh semua siswa dan guru. Demikian juga dengan guru dan karyawan, melakukan parade untuk dapat terpilih sebagai pemakai kostum favorit. Adalah mendidik dengan memberi keteladanan dan memberikan apresiasi atas apa yang sudah dilakukan dengan penuh semangat dan iklas.
Setelah upacara dan parade kostum selesai, tetap dilanjutkan dengan kegiatan belajar seperti biasa. Memaknai hari Pahlawan dengan meneladani sikap berjuang tanpa kenal lelah dan berkorban demi kepentingan sesamanya. Nilai-nilai luhur yang ditinggalkan para pahlawan menjadi warisan yang tak ternilai.
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment