Article Detail
Pramuka di Masa Pandemi, Siapa Takut?
Pramuka identik dengan lapangan luas dan berkumpul bersama. Namun di masa pandemi hal tersebut tidak mungkin dilakukan karena akan menjadi cluster penyebaran virus corona yang sedang gencar-gencarnya diupayakan penanganannya . Setelah vacum selama kurang lebih setahun akibat pandemi covid 19 akhirnya tahun pelajaran 2021/2022 ini SMP Santo Yosef Surabaya kembali mengadakan giat Pramuka yang dilakukan secara daring. Meskipun secara daring tetapi materi tetap disiapkan dengan sungguh-sungguh dan disajikan dengan menarik sehingga para peserta semangat dalam mengikuti giat Pramuka.
Pramuka merupakan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh semua peserta didik. Ekstrakurikuler pramuka SMP Santo Yosef Surabaya diawali dengan giat pramuka penggalang kelas 7. Kali ini materi giat adalah tentang Motto, Arti lambang pramuka, dan Bendera Merah Putih. Giat pramuka diawali dengan doa, salam pramuka, himne pramuka, dan dilanjutkan dengan materi. Salam pramuka berfungsi untuk melahirkan sikap disiplin, mempererat persaudaraan dan persatuan. Motto gerakan pramuka Indonesia adalah Satyaku Kudarmakan Darmaku Kubaktikan. Motto gerakan pramuka ini memiliki banyak manfaat antara lain menambah rasa percaya diri, menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara, dan menyiapkan diri dalam mengamalkan satya dan darma pramuka. Materi berikutnya adalah arti lambang gerakan pramuka yang berupa tunas kelapa. Buah kelapa dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, artinya pramuka adalah tunas penerus bangsa. Kelapa dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, artinya dapat beradaptasi dalam kondisi apapun. Kelapa tumbuh menjulaalah pohon yang tinggi, diharapkan pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi. Akar pramuka kuat, diharapkan pramuka menjadi pribadi-pribadi yang kuat. Kelapa adalah pohon yang serba guna, diharapkan pramuka berguna bagi nusa dan bangsa. Materi terakhir adalah tentang bendera Merah Putih. Warna merah menggambarkan keberanian dan dan raga manusia, sedangkan putih melambangkan kesucian dan jiwa manusia. Bendera sang saka Merah Putih pertama kali dikibarkan di Indonesia pada 17 Agustus 1945 saat proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sebagai simbol negara maka kita harus menjaganya dengan baik. Oleh karena itu setiap orang dilarang merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, dan melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai, menghina atau merendahkan kehormatan bendera negara. Perlu diingat bahwa saat pengibaran bendera Merah Putih maka sikap kita harus khidmat.
Masa pandemi bukan merupakan halangan bagi kita untuk melakukan hal-hal positif seperti Pramuka. Pramuka mengajarkan banyak kecakapan hidup yang sangat bermanfaat untuk bekal dalam menjalani kehidupan. Semoga melalui pramuka ini anak-anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi-pribadi yang tangguh, mempunyai semangat nasionalisme, kreatif, inovatif, dan berguna bagi nusa dan bangsa. (Atisu dan Monik)
-
there are no comments yet