Article Detail

Mengenal Kursif Puisi Dari Kojiki

Hi. Bertemu lagi dengan Tyo

Hari ini, Tyo mengajak untuk latihan menulis Kursif puisi dari Kojiki

Sekarang kita akan belajar sejarah

Pada jaman Asuka(飛鳥) sampai jaman Nara(奈良), mereka menggunakan aksara kanji yang sesuai dengan pelafalannya, tetapi arti dari kanji tersebut diabaikan dan diberi nama Man'yōgana (万葉仮名)

Contohnya salah satu dari puisi kojiki :

夜久毛多都 = ya-ku-mo-ta-tsu やくもたつ

伊豆毛夜弊賀岐 = i-dzu-mo-ya-he-ga-ki いづもやへがき

都麻碁微爾 = tsu-ma-go-mi-ni つまごみに

夜弊賀岐都久流 = ya-he-ga-ki-tsu-ku-ru やへがきつくる

曾能夜弊賀岐袁 = so-no-ya-he-ga-ki-wo そのやへがきを


Itu puisi yang saya tulis untuk latihan menulis kursif. 

Kemudian saat Jaman Heian(平安), rakyat Jepang menyederhakan aksara kanji tersebut dan terbagi menjadi Hiragana dan Katakana

Bagaimana caranya rakyat Jepang menyederhakan aksara Hiragana dan Katakana?

Dulu, aksara Katakana mengambil bagian dari kanji untuk membuat aksara Katakana. 

Selain itu, Katakana digunakan untuk kaum pria. 

(Sumber : https://en.m.wikipedia.org/wiki/Man'y%C5%8Dgana)

Sedangkan hiragana, mereka menggunakan kursif untuk membuat hiragana. Selain itu, hiragana digunakan untuk para kaum wanita.

(sumber : https://en.m.wikipedia.org/wiki/Man'y%C5%8Dgana)


Jadi, sejak jaman Heian (平安) sampai sekarang Jepang menggunakan Hiragana dan Katakana (Maximilianus Wahyu Kristantyo/8B).


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment