Article Detail

Gabriele Amorth, Dunia Bawah, dan Dunia Atas

Apakah anda pernah merasa takut? Apa ketakutan terbesar anda? Apa efek dari ketakutan tersebut? Dan darimana datangnya ketakutan tersebut? Ya, ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang kerap kali muncul untuk seorang eksorsis atau pengusir setan. Salah satu pengusir setan ternama, atau bahkan yang paling legend, adalah Pastor Gabriele Amorth SSP. Beliau dikenal sebagai seorang Pastor Italia, dan juga dikenal sebagai Kepala dari AIE atau Associazione Internazionale Esorcisti, sebuah organisasi Eksorsis Internasional.    Beliau lahir pada 1 Mei 1925 di Modena, Italia. Tak banyak cerita masa lalu beliau, tentang keluarganya, dan Pendidikan yang pernah beliau tempuh. 

  Pada 1954, beliau ditahbiskan menjadi seorang Imam. Namun perjalanan dan petualangannya sebagai seorang Eksorsis, baru dimulai 32 tahun kemudian, dan beliau menyebut bahwa keputusan itu bukan keputusannya. Menurut beliau, tidak semua orang yang menyatakan dirinya kerasukan, sedang benar-benar melawan atau dirasuki setan. Beberapa kali sebelum melakukan pengusiran setan, beliau menyarankan untuk membawa orang tersebut ke psikiater atau pskilog, jaga-jaga kalau itu hanya penyakit mental. “Kalau seseorang belum pergi ke psikiater, jangan coba usir setan dari mereka” kata beliau. Ada beberapa kisah mengenai perjalanan dan petualangannya sebagai seorang Eksorsis. 

   Yang ingin saya bahas kali ini adalah ceritanya yang tertuang dalam film “The Pope’s Exorcist” yang baru saja rilis bulan April lalu. Film ini menceritakan tentang salah satu pengalaman dan petualangan beliau selama menjadi Eksorsis. Di film ini, kita ditunjukkan praktik dalam menjalankan Eksorsisme. Namun, ada satu hal yang menarik di film ini. Di film ini, kita ditunjukkan bahwa Gabriele Amorth yang diperankan oleh Russel Crowe ini, berperang melawan salah satu setan terkuat, atau kalau dalam filmnya, diberi julukan “King of Hell” atau Raja neraka yang merasuki seorang anak kecil, yang mempunyai trauma besar sejak kecil. Di film ini, kita diajarkan tentang beberapa hal. Pertama, bahwa ketakutan itu merupakan titik terlemah kita sebagai manusia. 

  Selain dosa, ketakutan juga meruapakan pintu masuk bagi si jahat untuk memasuki dan menghancurkan kehidupan kita. Kedua, bahwa kepercayaan akan Kristus itu memang benar-benar menyelamatkan kita. Di film ini, kita diceritakan bahwa keluarga dari si anak yang kerasukan ini, sangat ketakutan dan bingung. Romo Gabriele mengingatkan, dan bertanya kepada mereka apakah mereka percaya kepada Kristus. Memang, agama itu soal kepercayaan dan sains itu soal fakta. Banyak orang yang lebih memilih fakta daripada kepercayaan.   Memang sangat sulit untuk membuktikan kepercayaan itu. Namun, apabila kita benar-benar percaya kepada Kristus, Ia sungguh hidup dalam kehidupan kita. “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”  sabda-Nya. Ketiga, bahwa kita hidup di dunia ini berdampingan dengan setan. 

  Di film ini, kita diceritakan bahwa ada 200 malaikat yang jatuh, yaitu setan, atau dalam Bahasa Inggris yang terkenal adalah “The Fallen Angels”. Di film ini, Romo Gabriele Amorth bersama dengan pendampingnya, Romo Esquibel, melawan salah satu dari 200 malaikat yang jatuh itu. Jadi sebenarnya, dalam sejarah, gereja pernah melawan setan-setan itu. Namun, mereka selalu gagal. Entah mengapa, namun kisah ini disembunyikan rapat-rapat oleh Vatikan, namun sekarang sudah terbuka melalui film ini. Keempat, bahwa setan itu jauh lebih takut akan nama Maria daripada nama Yesus. "Mengapa Anda merasa lebih takut ketika saya memanggil Bunda Maria daripada ketika saya memanggil Yesus?" tanya Amorth dalam dialognya pada suatu sesi yang ia ceritakan dalam buku Memories of an Exorcist. “Karena aku lebih malu dikalahkan oleh sosok manusia [Bunda Maria] daripada oleh-Nya” jawabnya. Jadi, bila kita sedang ada dalam tekanan atau sedang digoda oleh si jahat, kita berdoa kepada Bunda Maria. 

  Satu doa yang mungkin bisa anda sekalian doakan ketika sedang dalam ketakutan adalah “Magnificat Anima Meam Dominum In Maria”. Ini merupakan satu doa yang berarti: Jiwaku memuliakan Tuhan bersama Bunda Maria. Doa ini biasa saya doakan ketika saya berada dibawah tekanan dan ketika sedang ada masalah atau sesuatu yang mengganggu. Jadi, kesimpulannya adalah, walau kita hidup berdampingan dengan setan, namun kita masih punya Tuhan Yesus dan bala tentaranya yang selalu melindungi kita, dan bahwa malaikat pelindung itu benar adanya dan dia yang akan melindungi dan mendoakan kita semua. Kita yang mempunyai Tuhan, juga tidak boleh takut. Karena kalau kita takut, itu berarti kita meragukan kuasa Tuhan.

(Yohanes Paulus Dewa Made Mazmur Nusantara Raya)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment