Article Detail

Duduk Bersama

"Duduk Bersama" pada sebuah kesempatan dan membicarakan suatu hal bukan hanya menunjukkan sebuah agenda tertentu di sekolah, bukan arisan, bukan pula rapat pleno. Ini adalah “berkumpul bersama” yang merupakan  gambaran kebersamaan dalam memutuskan segala sesuatu yang akan dilalukan seluruh anggota komunitas. Segala sesuatu haruslah dibicarakan bersama dalam “duduk bersama” agar apa yang akan dilakukan merupakan keputusan bersama.

Ritual membicarakan bersama setiap hal yang akan dan sudah dilaksanakan sebenarnya sudah selalu dilakukan bahkan setiap hari di SMP Santo Yosef,  setiap pagi dan siang hari dalam briefing pagi dan siang yang didahului dengan doa bersama. Tetapi perlunya mengkomunikasikan apa-apa yang akan dilakukan bersama demi keseragaman dalam  bersikap dan  bertindak merupakan sutau  hal yang sangat mutlak  diperlukan dalam mendampingi peserta didik. Maka segala sesutau  yang akan dilakukan bersama haruslah dibicarakan bersama, diputuskan bersama, dan apa yang telah menjadi keputusan bersama, bukan lagi menjadi keputusan kelompok pemilik suara terbanyak, tetapi menjadi milik  bersama, maka haruslah dilaksanakan bersama dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab.

Mendampingi dan melayani peserta didik bukanlah tugas guru wali kelas terhadap anggota kelasnya atau tugas guru mata pelajaran kepada siswa dalam mata pelajaran tertentu saja,tetapi  menjadi tugas seluruh guru dan karyawan yang berada di dalam lingkungan sekolah. Seluruh guru dan karyawan adalah orang dewasa yang bertugas untuk mendampingi siswa dalam proses “belajar”nya, mendampingi setiap proses tumbuh kembangnya, dan menjadi tempat bertanya para siswa agar mereka tidak salah melangkah. Guru dan karyawan adalah “orangtua”   siswa di sekolah, sebagai “orangtua kedua” bagi mereka, selayaknya orangtua kepada anak-anaknya, guru dan karyawan hendaknya memberikan segala yang baik kepada “anak-anaknya”.

Segala sesuatu yang baik diawali dari niat atau kehendak baik, dilakukan pula dengan baik  akan  mendatangkan sesuatu yang baik, dan segala yang baik haruslah dilakukan bersama-sama di lingkungan sekolah. Anak-anak yang dibesarkan dalam suasana yang baik akan menjadi anak-anak yang baik dalam setiap langkahnya, sikap dan perilakunya. Kegiatan mendidik adalah menjadikan sesuatu yang tidak ada menjadi ada, menjadikan yang belum ada menjadi ada, mendidik berarti menyelamatkan,  maka mendidik tidaklah mendadak, ada proses yang harus dilalui, ada perjalanan panjang yang harus diamati dengan seksama. Semua perlu dilakukan dengan segala kebaikan, agar anak didik mendapatkan segal yang baik. Guru dan karyawan terpanggil untuk menjadi “penjala manusia” maka sekolah haruslah menjadi tempat dimana terdapat “karya penyelamatan” . (Isti)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment