Article Detail
Hobiku Bola, Belajar PJOK
Geliat Euro dan Copa America
Oleh: Yohanes Paulus Dewa Made Mazmur Nusantara Raya
Euro dan Copa America tahun ini jauh berbeda dibanding masa-masa sebelumnya. Pengalamanku dimulai pada bulan Juni. Awalnya aku tidak tahu apa itu Euro, Copa America, tetapi ibuku bilang kalau itu adalah salah satu ajang sepakbola terbesar dan yang paling ditunggu-tunggu. Aku senang karena akhirnya aku bisa menonton sepakbola lagi dan sejak itu aku berubah pikiran untuk mengganti cita-citaku menjadi pemain sepakbola yang mewakili Indonesia menjuarai Piala Dunia dan Olimpiade. Dalam dua ajang sepakbola ini, negara dukunganku adalah Spanyol, Jerman, Argentina, dan Belgia.
Ajang Euro diadakan untuk negara-negara Eropa, kalau Copa America diadakan untuk negara-negara Amerika Latin. Dalam ajang Euro, yang berhasil menjadi juara dua adalah Inggris, sedangkan juara satunya Italia. Tidak ada juara tiga dalam Euro, karena itu sudah aturan resmi dari EUFA, penyelenggaranya. Sedangkan dalam Copa America, juara dua didapat oleh Brazil, juara satu didapat oleh Argentina, juara tiga didapatkan oleh tim kuda hitam, Kolombia. Dalam ajang Euro, banyak sekali kejutan, seperti Prancis, negara yang berhasil menjadi juara Piala Dunia 2018, berhasil dikalahkan oleh Swiss, Jerman dikalahkan 2-0 oleh Inggris, Belanda dikalahkan 2-1 oleh Ceko dan masih banyak lagi.
Dalam acara pembukaan Euro, ada banyak hal baru dari pembukaan ajang Euro sebelumnya. Pertama, Andrea Bocelli bernyanyi dalam pembukaannya dengan merdu. Kedua, bola yang akan digunakan dibawa oleh mobil remot dari volkswagen. Ketiga, ada tarian yang ditarikan di angkasa, sangat keren. Pertandingan pembuka dimainkan oleh Turki menghadapi Italia dengan hasil akhir 3-0 yang dimenangkan oleh Italia. Dalam Euro tahun ini, ada gol cantik yang dicetak oleh Patrik Schick saat melawan Skotlandia. Dia mencetak gol dari tengah lapangan dan bola menuju ke gawang Skotlandia, keren sekali.
Saat Portugal menghadapi Hungaria, ada dua peristiwa Unik. Pertama, Portugal berhasil memenangkan pertandingan dengan hasil akhir 3-0 melalui 3 gol cepat di menit-menit akhir oleh Cristiano Ronaldo. Kedua, penonton yang ada di The Puskas Arena berjumlah banyak sekali hingga berdempetan. Aku bertanya kepada ibuku, ternyata Hungaria sudah low covid atau angka pasien Covid-19 di Hungaria sudah menurun. Aku berpikir, kenapa Hungaria bisa cepat sekali menangani Covid-19 yang hampir susah untuk ditangani? Lalu saat Inggris menghadapi Italia di babak final, penonton yang ada di stadion Wembley banyak sekali.
Saat final Copa America, aku dan keluargaku menonton bersama. Dan ada hal yang menarik dari Timnas Argentina selama bermain di ajang Copa America, yaitu setiap bermain, mereka selalu mencetak gol cepat, keren sekali. Begitu pula saat babak final Copa America, Argentina berhasil menang tipis 1-0 atas gol cepat dari Angel Di Maria. Saat Argentina menang, pemain dari Brazil Neymar Jr menangis seperti anak kecil. Namun pelatih timnas Argentina, Lionel Scaloni tetap sportif dan memeluk Neymar dengan hangat. Saat penutupan Euro, aku tidak menontonnya karena itu sudah hari pertama aku masuk SMP. Aku sangat senang menonton Copa America dan Euro. Dan sekarang, aku menunggu Piala Dunia 2022 yang diadakan di Qatar.
-
there are no comments yet